Banyak pihak awalnya meragukan kehadiran
para pemain gaek di tubuh PSS Sleman musim ini. Mereka dianggap akan
menjadi perekrutan yang mubazir, karena dianggap permainan terbaiknya
sudah habis. Namun anggapan itu nampaknya mulai terkikis setelah para
pemian macam Saktiawan Sinaga, Herman Batak dan Rasmoyo menjelma menjadi
figur penting di tubuh skuad berjuluk Super Elja musim ini.
Peran para pemain gaek ini sangat terasa ketika PSS dijamu PSIS
Semarang, Sabtu (2/10/2014) lalu di Stadion Jatidiri. Faktor pengalaman
dan mental bermain yang sangat kuat dari pemain gaek ini menjadi salah
satu kunci mengapa PSS Sleman bisa tampil heroik guna mencuri satu poin
di Semarang.
Mulai dari Rasmoyo, bek kanan berusia 38 tahun ini menjadi malaikat
PSS di pertandingan krusial tersebut, ketika mampu mematikan playmaker
PSIS, Ronald Fagundez sepanjang pertandingan. Ditambah pula dengan dua
penyelamatan dramatisnya, di depan garis gawang Herman Batak, membuat
mantan pemain Persidafon dan Arema ini layak diganjar man of the match
dipertandingan tersebut.
Lain lagi dengan Herman Batak, kiper eksentrik ini terbukti mampu
membuat mental bermain rekan-rekannya meningkat. Setelah berhasil
membalas ejekan supporter PSIS sepanjang pertandingan dengan tingkah
laku kocaknya. Bahkan seluruh isi Stadion Jatidiri sempat dibuat
berbalik tertawa akibat melihat tingkah kocaknya.
Di sisi lain, masuknya Saktiawan Sinaga di babak kedua, berhasil
membuat mental bermain tim PSS yang sempat turun akibat digempur
habis-habisan oleh PSIS, beranjak naik. Ketenangannya dan pengalaman
bermainnya, berhasil membuat PSS mampu sesekali men-delay pertadningan
dan sesekali melepas serangan balik mematikan.
Direktur PT Putra Sleman Sembada, Supardjiono pun tak lepas
memberikan pujian kepada trio pemain gaeknya tersebut. Dirinya
mengatakan, “Banyak orang belum paham kenapa kita merekrut pemain tua
musim ini. Dan pertandingan ini buktinya. Ketenangan, jam terbang dan
pengalaman mereka terbukti mampu menular ke pemain muda lainnya. Dan
hasilnya kita memetik hasil memuaskan.”
Hal senada pun dikatakan oleh Herry Kiswanto, pelatih PSS Sleman.
“Bagaimanapun juga kombinasi pemain muda dan senior akan sangat
menguntungkan. Yang muda bisa belajar ke yang senior. Begitu pula yang
senior akan mampu menjadi tutor yang baik bagi yang muda,” jelasnya.