Selasa, 07 Oktober 2014

Super Elja Petik Keuntungan dari Para Pemain Gaek

Banyak pihak awalnya meragukan kehadiran para pemain gaek di tubuh PSS Sleman musim ini. Mereka dianggap akan menjadi perekrutan yang mubazir, karena dianggap permainan terbaiknya sudah habis. Namun anggapan itu nampaknya mulai terkikis setelah para pemian macam Saktiawan Sinaga, Herman Batak dan Rasmoyo menjelma menjadi figur penting di tubuh skuad berjuluk Super Elja musim ini.

Peran para pemain gaek ini sangat terasa ketika PSS dijamu PSIS Semarang, Sabtu (2/10/2014) lalu di Stadion Jatidiri. Faktor pengalaman dan mental bermain yang sangat kuat dari pemain gaek ini menjadi salah satu kunci mengapa PSS Sleman bisa tampil heroik guna mencuri satu poin di Semarang.

Mulai dari Rasmoyo, bek kanan berusia 38 tahun ini menjadi malaikat PSS di pertandingan krusial tersebut, ketika mampu mematikan playmaker PSIS, Ronald Fagundez sepanjang  pertandingan. Ditambah pula dengan dua penyelamatan dramatisnya, di depan garis gawang Herman Batak, membuat mantan pemain Persidafon dan Arema ini layak diganjar man of the match dipertandingan tersebut.

Lain lagi dengan Herman Batak, kiper eksentrik ini terbukti mampu membuat mental bermain rekan-rekannya meningkat. Setelah berhasil membalas ejekan supporter PSIS sepanjang pertandingan dengan tingkah laku kocaknya. Bahkan seluruh isi Stadion Jatidiri sempat dibuat berbalik tertawa akibat melihat tingkah kocaknya.

Di sisi lain, masuknya Saktiawan Sinaga di babak kedua, berhasil membuat mental bermain tim PSS yang sempat turun akibat digempur habis-habisan oleh PSIS, beranjak naik. Ketenangannya dan pengalaman bermainnya, berhasil membuat PSS mampu sesekali men-delay pertadningan dan sesekali melepas serangan balik mematikan.

Direktur PT Putra Sleman Sembada, Supardjiono pun tak lepas memberikan pujian kepada trio pemain gaeknya tersebut. Dirinya mengatakan, “Banyak orang belum paham kenapa kita merekrut pemain tua musim ini. Dan pertandingan ini buktinya. Ketenangan, jam terbang dan pengalaman mereka terbukti mampu menular ke pemain muda lainnya. Dan hasilnya kita memetik hasil memuaskan.”

Hal senada pun dikatakan oleh Herry Kiswanto, pelatih PSS Sleman. “Bagaimanapun juga kombinasi pemain muda dan senior akan sangat menguntungkan. Yang muda bisa belajar ke yang senior. Begitu pula yang senior akan mampu menjadi tutor yang baik bagi yang muda,” jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar